Dari sekitar 20 tujuan teratas yang dipilih, hanya 4 yang merupakan tujuan internasional.
Selama ini, banyak kalangan pecinta traveling yang mengeluhkan tentang
kurangnya akses transportasi menjadi kendala wisatawan lokal dan asing
berkunjung ke tempat-tempat tujuan wisata di Indonesia.
Padahal, Indonesia merupakan sebuah negara besar dan unik yang menjadi
salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ribuan destinasi
wisata yang sangat indah dan mengagumkan.
Dengan jumlah kepulauan yang sangat banyak dan kondisi alam yang beragam
kendala geografis tentu menjadi tantangan tersendiri bagi akses
transportasi para wisatawan lokal maupun asing yang akan berkunjung ke
tempat wisata di Indonesia
Menurut Rudiana, Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket
Penerbangan (Astindo) yang dihubungi Beritasatu.com via telepon
selulernya, sektor industri pariwisata Indonesia saat ini memang tengah
berkembang dengan pesat.
"Banyak konsumen asing yang bertanya-tanya tentang ragam pilihan tujuan
wisata dan aktivitas di ragam destinasi di Indonesia. Selain itu,
sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, masyarakat Indonesia
memiliki minat semakin tinggi untuk berwisata," katanya.
Sayangnya, kata Rudiana, seringkali wisatawan atau penumpang kesulitan
untuk mewujudkan impian liburannya karena terbatasnya kursi penerbangan
yang tersedia dan tingginya permintaan yang ada.
"Selama ini kendala yang dihadapi oleh kalangan wisatawan adalah
kesulitan untuk mendapatkan kursi dengan biaya yang terjangkau. Makin
tinggi permintaan dan ketersedian kursinya terbatas , makin mahal harga
tiket,"
Menurut Rudiana, semakin banyaknya maskapai penerbangan berbiaya rendah
(Low Cost Carrier) tentu semakin menyemarakan bisnis pariwisata di
Indonesia. Selama ini, maskapai jenis ini paling banyak menyokong
tumbuhnya tingkat penumpang yang melakukan perjalanan wisata.
"Load factor dan periodesasi waktu liburan (peak season) juga ikut
mempengaruhi ketersediaan tiket dan kenaikan harganya. Jelang akhir
tahun seperti sekarang ini, dapat dipastikan harga akan melesat sangat
drastis,"
"Angka kenaikannya sendiri, bisa berkisar antara 30 - 90 %, tergantung
dengan banyaknya permintaan yang datang dari kalangan wisatawan yang
ingin menggelar liburan,"
Sementara itu, Graham Hills, Managing Director Wego Indonesia
menyatakan, kalangan wisatawan memang masih terkendala dengan jarak dan
akses perjalanan yang belum maksimal didukung sarana transportasi yang
bisa menekan biaya perjalanan antar wilayah.
"Namun jika kita berbicara data, yang terlihat di situs Wego
mengungkapkan bahwa mayoritas wisatawan asal Indonesia, sebanyak 76%,
mencari tujuan wisata lokal Indonesia. Malah, dari 20 tujuan teratas
yang dipilih, hanya 4 yang merupakan tujuan internasional," tambahnya
lagi.
Dari angka yang dimiliki oleh perusahaannya, Graham menyatakan bahwa
terlihat sekarang ini pariwisata lokal Indonesia sedang menggeliat dan
mulai mendapatkan perhatian. Selain itu juga terlihat bahwa faktor
kurangnya akses bukan lagi menjadi masalah utama.
"Wego sendiri melihat Indonesia sebagai negara yang kaya akan potensi
wisata yang ditunjang berbagai faktor seperti keindahan alam, warisan
budaya, masyarakat, hingga kuliner," tambah dia.
Pihak Wego sendiri memiliki kepercayaan yang cukup tinggi bahwa pasar
akan bergerak seiring dengan makin aktifnya masyarakat Indonesia dalam
mendukung perkembangan industri travel online sehingga akses dunia untuk
mengetahui keunikan dan kekayaan Indonesia lebih terbuka.
"Kehadiran Wego di Indonesia sejak 2011 dengan tampilan bahasa Indonesia
semakin membantu para wisatawan untuk mempermudah pencarian informasi
tentang wisata, karena Wego adalah salah satu mesin pencarian wisata
paling lengkap di dunia," katanya lebih lanjut.
Menurut Graham, sejauh ini kendala geografis yang belum didukung
infrastruktur yang memadai masih menjadi tantangan yang utama dalam
pengembangan sektor pariwisata di Indonesia. Bayangkan jika keunikan
geografis yang dimiliki Indonesia sudah dengan begitu mudah dapat
diakses oleh banyak wisatawan, tentu dunia wisata Indonesia akan
berkembang sangat pesat.
"Tidak ada negara lain di dunia yang memiliki kekayaan alam dan budaya
seperti Indonesia dan itu adalah modal yang sangat besar untuk menarik
banyak wisatawan," katanya.
Lebih lanjut Graham mengatakan, selain faktor kebijakan penetapan harga
tiap maskapai yang sudah disebutkan tadi, harga juga dipengaruhi oleh
fakta bahwa saat ini maskapai tengah menaikkan frekuensi penerbangan dan
menambah beberapa rute baru, baik jalur domestik maupun internasional.
"Data yang dimiliki oleh Wego memperlihatkan bahwa dibandingkan tahun
2011, tahun ini terdapat penurunan rata-rata sebesar 10% untuk rute
domestik, yang mengindikasikan bahwa semakin tingginya aktivitas
penerbangan berdampak pada harga yang semakin kompetitif. Penumpang bisa
mendapatkan komparasi harga dan memilih yang terbaik,"
Menurut Graham, masyarakat Indonesia sendiri masih banyak yang belum
menyadari potensi yang dimiliki negaranya. Kesadaran itulah yang harus
terus dibangun dan ditingkatkan mengenai kecantikan dan kekayaan alam
dan budaya nusantara. Merekalah yang sesungguhnya merupakan duta
pariwisata Indonesia.
"Dengan semakin banyak orang mengetahui pariwisata Indonesia, diharapkan
akses akan semakin mudah, sehingga akan berpengaruh terhadap harga
tiket penerbangan dan frekuensi penerbangan ke destinasi-destinasi
tersebut," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar