Selasa, 27 November 2012

Lalat Jadi Petunjuk Keberadaan Jasad-Jasad Korban Longsor

Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kundang Sodikin menyatakan, jasad Ulum, korban tertimpa longsor, sampai sore ini masih belum ditemukan. Pihaknya dibantu petugas, TNI, Polri dan warga setempat telah mendatangkan mobil derek untuk menyingkirkan bebatuan besar akibat longsor di Curug Cipalasari, Taraju, Kabupaten Tasikmalaya.
"Selama dua hari evakuasi, mayat korban belum bisa ditemukan akibat sulit dan banyaknya batu besar. Tapi, kita sudah menemukan tanda-tanda keberadaan mayat karena sekarang banyak lalat dan bau anyir di salah satu titik di bawah batu," katanya di lokasi kejadian, Selasa siang.
Sementara itu, keluarga Ulum (18) menyatakan ikhlas atas kepergian anaknya. Namun, keluarga berharap jenazah Ulum cepat ditemukan.
"Emak dan bapak insya Allah ikhlas (atas meninggalnya Ulum)," kata Upen (30), kakak dari Ulum saat ditemui di rumah duka, Kampung Cibuntu, Taraju pada Selasa (27/11/2012) siang.
Di mata keluarga, kata Upen, Ulum merupakan sosok periang. Dia sangat mencintai adik dan adik iparnya. "Suka bercanda. Makanya saya sangat tidak menyangka dia pergi," ucapnya dengan nada lirih.
Ulum merupakan putra ketiga dari empat bersaudara. Dia anak pasangan Kamal (50) dan Dadah (45), warga Cukangjayaguna, Kecamatan Sodonghilir, Tasikmalaya.
Masih di rumah duka, Maman Suparman (40), orang tua ketiga korban tewas, Nur (20), Ani (17) dan Pitria (5) mengatakan, sebelum kejadian ketiganya sempat dilarang pergi ke Curug Cipalasari. Sebab, saat itu cuaca akan hujan. "Sering ke sana. Pas dilarang, tetap ke sana," jelas Maman.
Kelima korban yakni, Wulan, Nur, Ani, Pipit dan Ulum pergi ke curug (air terjun) dengan mengendarai sepeda motor. Mereka dibonceng Ulum. Tujuannya untuk mandi dan berwisata di curug. Namun nasib berkata lain, mereka tewas tertimbun longsor pada Minggu (25/11/2012)

/Kompas.com( 27/11/12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar