Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Aziz mengatakan, pemerintah sudah
tidak bisa lagi meminta penambahan jatah kuota BBM bersubsidi dari 44,04
juta KL menjadi 45,24 juta KL di 2012. Sebab, pemerintah sudah
memutuskan untuk hanya menyetujui penggunaan BBM bersubsidi sebesar
44,04 juta KL di 2012."Pemerintah sudah tidak bisa lagi
mengajukan, itu sudah mentok. Kalau sudah habis, ya sudah tidak ada
lagi," kata Harry di Komisi XI DPR Jakarta, Selasa (27/11/2012).
Menurut
Harry, tahun lalu pemerintah sudah merealisasikan BBM bersubsidi
mencapai 41,7 juta KL atau 3 persen di atas kuota yang ditetapkan
sebesar 40,4 juta KL. Lantas pemerintah pun meminta persetujuan DPR
untuk meminta tambahan BBM bersubsidi hingga menjadi 44,04 juta KL.
Sebenarnya,
Pertamina sempat memproyeksi kebutuhan kuota BBM hingga akhir tahun
sebesar 45,24 juta KL. Namun DPR sudah memutuskan untuk hanya menambah
kuota BBM bersubsidi hingga 44,04 juta KL.
"Kalau tidak ada dalam
APBN-Perubahan, maka pemerintah sudah tidak bisa mengajukan penambahan
lagi. Kalau mereka mau mengajukan lagi, itu bisa saja, tapi harus
mengajukan APBN Perubahan kedua," tambahnya.
Masalahnya, saat ini
sudah di bulan November dan sebentar lagi bulan Desember 2012. Itu
berarti sudah berada di ambang batas APBN 2012. "Kalau mengajukan
sekarang, waktunya sudah tidak mungkin lagi. Kan APBN P sudah diketuk
(diputuskan) kemarin. Begitu juga dengan APBN Perubahan untuk 2013,"
jelasnya.
Sekadar catatan, Pertamina memprediksi kuota BBM
bersubsidi yang sudah dipatok pemerintah akan ludes sebelum akhir tahun.
Bahkan solar dan premium di DKI Jakarta akan habis akhir bulan ini.
Direktur
Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menjelaskan jatah atau kuota
solar subsidi untuk DKI Jakarta bakal habis pada 30 November 2012.
Sementara untuk bensin premium subsidi akan habis pada 19 Desember 2012.
Lantas,
Pertamina akan meminta izin DPR menambah kuota BBM
subsidi sebesar 1,227 juta KL dengan rincian 427.000 KL premium dan
800.000 KL solar. Penambahan kuota itu disebabkan karena jatah kuota
BBM subsidi 43,88 juta KL akan habis sebelum akhir tahun.
Pertamina
sendiri telah memproyeksi kuota BBM yang telah disampaikan di APBN 2012
sebesar 45,24 juta KL dari kuota saat ini sebesar 44,04 juta KL.
Kompas.com(27/11/12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar