Selasa, 27 November 2012

DPR: Tidak Ada Penambahan Suplay Kuota BBM Bersubsidi

Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Aziz mengatakan, pemerintah sudah tidak bisa lagi meminta penambahan jatah kuota BBM bersubsidi dari 44,04 juta KL menjadi 45,24 juta KL di 2012. Sebab, pemerintah sudah memutuskan untuk hanya menyetujui penggunaan BBM bersubsidi sebesar 44,04 juta KL di 2012."Pemerintah sudah tidak bisa lagi mengajukan, itu sudah mentok. Kalau sudah habis, ya sudah tidak ada lagi," kata Harry di Komisi XI DPR Jakarta, Selasa (27/11/2012).
Menurut Harry, tahun lalu pemerintah sudah merealisasikan BBM bersubsidi mencapai 41,7 juta KL atau 3 persen di atas kuota yang ditetapkan sebesar 40,4 juta KL. Lantas pemerintah pun meminta persetujuan DPR untuk meminta tambahan BBM bersubsidi hingga menjadi 44,04 juta KL.
Sebenarnya, Pertamina sempat memproyeksi kebutuhan kuota BBM hingga akhir tahun sebesar 45,24 juta KL. Namun DPR sudah memutuskan untuk hanya menambah kuota BBM bersubsidi hingga 44,04 juta KL.
"Kalau tidak ada dalam APBN-Perubahan, maka pemerintah sudah tidak bisa mengajukan penambahan lagi. Kalau mereka mau mengajukan lagi, itu bisa saja, tapi harus mengajukan APBN Perubahan kedua," tambahnya.
Masalahnya, saat ini sudah di bulan November dan sebentar lagi bulan Desember 2012. Itu berarti sudah berada di ambang batas APBN 2012. "Kalau mengajukan sekarang, waktunya sudah tidak mungkin lagi. Kan APBN P sudah diketuk (diputuskan) kemarin. Begitu juga dengan APBN Perubahan untuk 2013," jelasnya.
Sekadar catatan, Pertamina memprediksi kuota BBM bersubsidi yang sudah dipatok pemerintah akan ludes sebelum akhir tahun. Bahkan solar dan premium di DKI Jakarta akan habis akhir bulan ini.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menjelaskan jatah atau kuota solar subsidi untuk DKI Jakarta bakal habis pada 30 November 2012. Sementara untuk bensin premium subsidi akan habis pada 19 Desember 2012. Lantas,
Pertamina akan meminta izin DPR menambah kuota BBM subsidi sebesar 1,227 juta KL dengan rincian 427.000 KL premium dan 800.000 KL solar. Penambahan kuota itu disebabkan karena jatah kuota BBM subsidi 43,88 juta KL akan habis sebelum akhir tahun.
Pertamina sendiri telah memproyeksi kuota BBM yang telah disampaikan di APBN 2012 sebesar 45,24 juta KL dari kuota saat ini sebesar 44,04 juta KL.

Kompas.com(27/11/12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar