PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. mentargetkan pembiayaan 850 ribu
unit motor dan mobil dengan kompisisi 3:1 tahun ini. Dana yang disiapkan
mencapai Rp 10,1 triliun.
Tahun lalu, perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki PT Bank Danamon
Tbk. (75 persen) ini membiayai 583.454 unit motor dan mobil. Pembiayaan
yang teralisasi sebesar Rp 6,6 triliun.
Direktur Keuangan Adira Erida Djuhandi menuturkan, konsentrasi
pembiayaan masih tetap di bidang otomotif. "Untuk barang elektronik,
kami masih mempelajarinya lebih lanjut," kata dia di Jakarta kemarin.
Menurut dia, tahun ini perusahaan mentargetkan 14 persen penguasaan
pasar pembiayaan motor baru. Target itu naik 1,5 persen dibandingkan
tahun lalu, sebesar 12,5 persen.
Sedangkan untuk pembiayaan mobil baru, Erida mengatakan, diproyeksikan
menguasai 5 persen pasar. Itu artinya, meningkat dua kali lipat
dibandingkan 2004.
Adira bekerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) untuk proses
pembayaran angsuran melalui fasilitas anjungan tunai mandiri (ATM).
Selanjutnya, pembayaran angsuran akan dipersiapkan melalui fasilitas
lain, seperti internet banking Klik BCA atau mobile banking m-BCA.
Menurut Senior General Manager BCA Stephen Liestyo, kontribusi penerimaan dari pembayaran angsuran melalui BCA ini, sekitar Rp 1,2 miliar setiap tahun.
Pada 2004, Adira membukukan laba bersih (sudah diaudit) Rp 301 miliar,
atau naik 94 persen dari Rp 155 miliar pada 2003. Pertumbuhan nilai booking sales mencapai 92 persen, dari Rp 3,4 triliun menjadi Rp 6,6 triliun.
Tahun ini, Adira berencana membuka sekitar 65 cabang baru dengan total
investasi Rp 40-50 miliar. Sampai akhir 2004, perusahaan telah memiliki
183 cabang. "Biaya investasi ini dari dana internal perusahaan,? kata
Erida.
Sedangkan, ihwal rencana penerbitan obligasi, menurut Erida, hal itu
masih dikaji ulang. ?Kami menunggu Bank Danamon menerbitkan obligasinya
dulu,? tuturnya. "PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. mentargetkan pembiayaan 850 ribu
unit motor dan mobil dengan kompisisi 3:1 tahun ini. Dana yang disiapkan
mencapai Rp 10,1 triliun.
Tahun lalu, perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki PT Bank Danamon
Tbk. (75 persen) ini membiayai 583.454 unit motor dan mobil. Pembiayaan
yang teralisasi sebesar Rp 6,6 triliun.
Direktur Keuangan Adira Erida Djuhandi menuturkan, konsentrasi
pembiayaan masih tetap di bidang otomotif. "Untuk barang elektronik,
kami masih mempelajarinya lebih lanjut," kata dia di Jakarta kemarin.
Menurut dia, tahun ini perusahaan mentargetkan 14 persen penguasaan
pasar pembiayaan motor baru. Target itu naik 1,5 persen dibandingkan
tahun lalu, sebesar 12,5 persen.
Sedangkan untuk pembiayaan mobil baru, Erida mengatakan, diproyeksikan
menguasai 5 persen pasar. Itu artinya, meningkat dua kali lipat
dibandingkan 2004.
Adira bekerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) untuk proses
pembayaran angsuran melalui fasilitas anjungan tunai mandiri (ATM).
Selanjutnya, pembayaran angsuran akan dipersiapkan melalui fasilitas
lain, seperti internet banking Klik BCA atau mobile banking m-BCA.
Menurut Senior General Manager BCA Stephen Liestyo, kontribusi penerimaan dari pembayaran angsuran melalui BCA ini, sekitar Rp 1,2 miliar setiap tahun.
Pada 2004, Adira membukukan laba bersih (sudah diaudit) Rp 301 miliar,
atau naik 94 persen dari Rp 155 miliar pada 2003. Pertumbuhan nilai booking sales mencapai 92 persen, dari Rp 3,4 triliun menjadi Rp 6,6 triliun.
Tahun ini, Adira berencana membuka sekitar 65 cabang baru dengan total
investasi Rp 40-50 miliar. Sampai akhir 2004, perusahaan telah memiliki
183 cabang. "Biaya investasi ini dari dana internal perusahaan,? kata
Erida.
Sedangkan, ihwal rencana penerbitan obligasi, menurut Erida, hal itu
masih dikaji ulang. ?Kami menunggu Bank Danamon menerbitkan obligasinya
dulu,? tuturnya. "PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. mentargetkan pembiayaan 850 ribu
unit motor dan mobil dengan kompisisi 3:1 tahun ini. Dana yang disiapkan
mencapai Rp 10,1 triliun.
Tahun lalu, perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki PT Bank Danamon
Tbk. (75 persen) ini membiayai 583.454 unit motor dan mobil. Pembiayaan
yang teralisasi sebesar Rp 6,6 triliun.
Direktur Keuangan Adira Erida Djuhandi menuturkan, konsentrasi
pembiayaan masih tetap di bidang otomotif. "Untuk barang elektronik,
kami masih mempelajarinya lebih lanjut," kata dia di Jakarta kemarin.
Menurut dia, tahun ini perusahaan mentargetkan 14 persen penguasaan
pasar pembiayaan motor baru. Target itu naik 1,5 persen dibandingkan
tahun lalu, sebesar 12,5 persen.
Sedangkan untuk pembiayaan mobil baru, Erida mengatakan, diproyeksikan
menguasai 5 persen pasar. Itu artinya, meningkat dua kali lipat
dibandingkan 2004.
Adira bekerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) untuk proses
pembayaran angsuran melalui fasilitas anjungan tunai mandiri (ATM).
Selanjutnya, pembayaran angsuran akan dipersiapkan melalui fasilitas
lain, seperti internet banking Klik BCA atau mobile banking m-BCA.
Menurut Senior General Manager BCA Stephen Liestyo, kontribusi penerimaan dari pembayaran angsuran melalui BCA ini, sekitar Rp 1,2 miliar setiap tahun.
Pada 2004, Adira membukukan laba bersih (sudah diaudit) Rp 301 miliar,
atau naik 94 persen dari Rp 155 miliar pada 2003. Pertumbuhan nilai booking sales mencapai 92 persen, dari Rp 3,4 triliun menjadi Rp 6,6 triliun.
Tahun ini, Adira berencana membuka sekitar 65 cabang baru dengan total
investasi Rp 40-50 miliar. Sampai akhir 2004, perusahaan telah memiliki
183 cabang. "Biaya investasi ini dari dana internal perusahaan,? kata
Erida.
Sedangkan, ihwal rencana penerbitan obligasi, menurut Erida, hal itu
masih dikaji ulang. ?Kami menunggu Bank Danamon menerbitkan obligasinya
dulu,? tuturnya. TEMPO Interaktif"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar